Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone tidak masalah dengan tindakan striker Juventus Cristiano Ronaldo yang menyindir lewat perayaan 'cojones' pada leg kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Allianz, Selasa (12/3) malam waktu setempat.
Ronaldo menjadi pahlawan keberhasilan Juventus lolos ke perempat final Liga Champions. Hattrick pemain 34 tahun itu memastikan kemenangan agregat 3-2 Juventus atas Atletico.
Usai mencetak gol ketiga lewat penalti pada menit ke-86, Ronaldo kemudian melakukan perayaan gol 'cojones' atau memegang bagian alat kelaminnya. Perayaan itu juga dilakukan Simeone ketika Atletico mengalahkan Juventus 2-0 di leg pertama.
Ronaldo diklaim melakukan perayaan cojones untuk menyindir Simeone dan Atletico. Terlebih usai pertandingan leg pertama Ronaldo sempat menyindir suporter Atletico dengan gestur lima jari setelah mendapat cemoohan dari pendukung tuan rumah di Stadion Wanda Metropolitano.
Dikutip dari AFP, Simeone tidak masalah Ronaldo meniru perayaan golnya. Pelatih asal Argentina itu juga tidak merasa tersindir Ronaldo.
"Dia [Ronaldo] mungkin melihat bagaimana saya melakukannya di Wanda Metropolitano dan, seperti saya, dia hanya ingin menunjukkan karakternya. Ronaldo adalah pemain terbaik di dunia, dia bisa menunjukkan penampilan luar biasa seperti ini di malam besar," ujar Simeone.
Simeone mendapat denda £17 ribu atau setara Rp318 juta dari Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) karena perayaan cojones di leg pertama. Ronaldo diyakini akan mendapat hukuman denda yang sama dari UEFA.
Ronaldo sendiri mengaku senang bisa memberi kemenangan penting buat Juventus. Pemain asal Portugal itu mengatakan ini alasannya bergabung dengan Juventus.
"Dalam sejarah Juventus, tim ini belum pernah melakukan comeback seperti ini. Ini alasan kenapa Juventus membeli saya, membantu mereka di pertandingan seperti ini. Ini adalah pekerjaan saya dan saya senang, ini malam yang magis," ujar Ronaldo. (har/jun) Sumber: CNN Indonesia